Jadwal Ritme Sikardian Food Combining

Pada dasarnya tubuh manusia bekerja berdasarkan siklus dalam melakukan metabolisme, yang dikenal dengan Ritme Sirkadian. Food Combining mengoptimalkan pencernaan secara keseluruhan berdasarkan Ritme Sirkadian, yang terbagi dalam tiga fase per-delapan jam.

• Siklus Pencernaan: 12.00 – 20.00 

Fase dimana saluran sedang menampung dan mempersiapkan diri untuk mencerna makanan, jadi pada   fase inilah saat yang tepat untuk makan makanan utama; makan siang, selingan sore, dan makan malam. Pun jika memang terlambat untuk makan malam, usahakan makan malam minimal 2 jam sebelum tidur.

• Siklus Penyerapan: 20.00 – 04.00 

Adalah Fase dimana saluran cerna mulai merubah bentuk asupan pada siklus mencerna menjadi bahan2 siap pakai untuk tubuh, dan kemudian di distribusikan ke seluruh penjuru tubuh untuk meregenerasi sel-sel tubuh, merestorasi sel-sel yang rusak, termasuk memperbaiki jaringan2 tubuh yang terluka. Diperlukan energi yg besar di untuk metabolisme ini, itulah sebabnya Tubuh di program untuk tidur dan beristirahat di fase ini. Dengan kata lain tidur adalah cara tubuh merestorasi diri secara besar-besaran. Fase ini dikenal juga dengan Grand Metabolism.

• Siklus Pembuangan: 04.00 – 12.00 

Setelah terjadi grand metabolism dari jam 8 malam hingga jam 4 pagi, tubuh melakukan konsep pembuangan, dimana sisa-sisa proses cerna mulai dibuang melalui bentuk buang air besar (kotoran), buang air kecil (kencing), keringat, dan nafas. Pada fase “pembuangan” ini, tubuh membutuhkan energi yang besar, sebaiknya jangan diganggu lagi dengan sarapan yang memberatkan sistem cerna. Maka dari itu Food Combining menggunakan buah-buahan untuk sarapan pagi hingga menjelang siang, karena sifatnya yg ringan dan mudah cerna serta cukup lengkap unsurnya. Semua bertujuan agar proses pembuangan tidak terganggu dan direpotkan dengan asupan makanan yang membebani sistem cerna.

Note: Sifat buah mudah mengenyangkan sekaligus mudah untuk lapar kembali, karena ringan cerna dan cepat terurai. Sebaiknya sarapan buah dilakukan secara repetitif hingga menjelang makan siang, agar tidak terganggu rasa lapar.

Indonesian version